JAKARTA, iNews.id - Artificial intelligence (AI) rupanya mulai digunakan dalam perang. Israel dilaporkan menggunakan alat berbasis AI untuk membantu menargetkan target dengan kecepatan otomatis.
Pada 2 November, website Israel Defence Forces (IDF) mengutip seorang pejabat IDF yang mengatakan pasukan menggunakan sistem berasis AI yang disebut Habsora dalam bahasa Inggris Gospel. Alat ini digunakan dalam perang melawan Hamas untuk menghasilkan target dengan cepat, sebagaimana dikutip dari Live Mint.
Dalam artikelnya, IDF mengklaim lebih dari 12.000 target tercapai dalam 27 hari pertempuran. Ini kira-kira 444 target sehari. Sementara itu, sumber yang mengetahui bagaimana sistem berbasis AI diintegrasikan ke dalam operasi IDF mengatakan kepada Guardian alat tersebut telah mempercepat proses pembuatan target secara signifikan.
“Dengan bantuan kecerdasan buatan, dan melalui ekstraksi kecerdasan yang diperbarui secara cepat dan otomatis, itu (Gospel) menghasilkan rekomendasi bagi peneliti, dengan tujuan agar ada kecocokan menyeluruh antara rekomendasi mesin dan identifikasi yang dilakukan oleh seseorang,” kata IDF.
Sementara itu, The Guardian mengutip sumber yang mengatakan, "Sistem seperti Gospel telah memainkan peran penting dalam menyusun daftar individu yang diizinkan untuk dibunuh."