JAKARTA, iNews.id – Pengaruh Metaverse pada kehidupan asli manusia dianggap akan sangat luar biasa.
Metaverse nantinya akan menjadi dunia virtual yang terasa seperti nyata dimana semua orang dapat melakukan segala aktivitas di dalamnya.
Berbeda dengan dunia internet saat ini, pengguna bahkan akan memiliki karakter animasi 3D yang dijalankan untuk melakukan aktivitas sesuai perintah.
Segala aktivitas yang bisa dijalankan di dunia Metaverse sangat tidak terbatas, mulai dari belajar, rapat dengan rekan kerja, hingga membeli pakaian selayaknya seperti di dunia nyata.
Memiliki segala kelebihan yang akan ditwarkan, Anda juga harus memperhatikan pengaruh Metaverse pada kehidupan asli manusia berikut ini agar lebih waspada.
Berbagai aktivitas yang awalnya harus dilakukan secara nyata, seperti mengantre untuk melakukan transaksi perbankan, membeli pakaian dan tas, berkenalan dengan orang baru dari berbagai negara bisa dilakukan dalam dunia virtual.
Tentu hal ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih praktis dan hemat waktu.
Anda tidak perlu bersusah payah mendatangi suatu tempat hanya untuk membeli pakaian, rapat dengan klien bisnis, atau menonton konser penyanyi favorit Anda.
Selain hemat tenaga dan waktu, dunia Metaverse memiliki dampak positif bagi lingkungan karena manusia memiliki kecendurungan untuk tidak melakukan banyak mobilisasi sehingga bisa menghemat energi.
Tak hanya itu, berbagai pekerjaan baru seputar dunia IT, desain, dan sebagainya bisa saja akan bermunculan saat Metaverse tengah hadir di tengah-tengah kehidupan manusia.
Meskipun memiliki segudang kelebihan, Metaverse juga meningkatkan resiko negatif pada kehidupan manusia.
Dampak negatif yang paling ditakutkan dari adanya Metaverse tentu saja adalah masalah kesehatan.
Bayangkan saja jika Anda duduk selama berjam-jam bahkan berhari-hari karena terlalu asik berselancar di dunia Metaverse, kesehatan tubuh Anda pasti akan bermasalah karena kurangnya melakukan olahraga. Berbagai penyakit bisa saja terjadi, seperti nyeri sendi, hingga nyeri sendi.
Kesehatan mata yang terus-terusan menatap layar perangkat menggunakan kacamata Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR) juga pasti akan menurun.
Selain itu, kecenderungan manusia untuk melakukan aktivitas melalui perangkatnya juga dapat menurunkan kemampuan bersosialisasi.