JAKARTA, iNews.id - Serangan malware berbahaya terbaru ditemukan di iPhone India dan 91 negara lainnya. Apple telah memberitahu dugaan korban serangan spyware tentara bayaran ini.
Dalam email yang dilaporkan Reuters, Apple mengirim pengguna iPhone pesan yang mengatakan penyerang mencoba membobol iPhone dari jarak jauh. Perusahaan mencoba membantu pengguna yang menjadi korban ditargetkan, sebagaimana dikutip dari BGR.
Apple tidak mengakui serangan ini disponsori suatu negara. Namun, serangan-serangan ini secara historis dikaitkan dengan aktor-aktor negara, termasuk perusahaan swasta yang mengembangkan spyware tentara bayaran seperti spyware Pegasus dari NSO Group.
Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini dan berbicara kepada Reuters, Apple telah menghapus istilah “yang disponsori negara” dari serangan malware iPhone. Ini terjadi usai menghadapi tekanan dari pemerintah India untuk menghubungkan pelanggaran ini dengan aktor negara.
Publikasi tersebut mengatakan, Appls mengadakan pembicaraan ekstensif dengan para pejabat India sebelum mengeluarkan serangkaian peringatan terbaru, meskipun tidak jelas apakah “pemerintah lain juga telah menyampaikan kekhawatiran serupa.
Serangan malware ini lebih canggih dibandingkan aktivitas penjahat dunia maya pada umumnya. Tapi biasanya tidak terfokus pada pengguna biasa, melainkan pada politisi, jurnalis investigatif, selebritas, dan pihak berwenang lainnya.