JAKARTA, iNews.id- Organisasi pasar menengah Indonesia cenderung mengutamakan generatif AI dibandingkan pendapatan. Ini diungkapkan dalam studi terbaru SAP.
Studi terbaru SAP menemukan, bisnis pasar menengah Indonesia, yang didefinisikan sebagai perusahaan antara 250 dan 1.500 karyawan, dengan pertumbuhan pendapatan yang rendah cenderung lebih mengutamakan adopsi Gen AI (60 persen). Ini dibandingkan mereka yang pertumbuhan pendapatannya lebih tinggi (51 persen).
"AI Bisnis adalah peluang teknologi terbesar abad ke-21 bagi bisnis di Indonesia,” kata Chief Partner Officer dan Head of MidMarket, SAP Asia Pacific & Japan Utkarsh Maheshwari.
Namun manfaat AI Bisnis tidak terbatas pada perusahaan, kata Utkarsh. Organisasi dari setiap ukuran dapat menyadari peluang yang dapat diberikan AI yang relevan, andal, dan bertanggung jawab. AI bukan hanya pembuatan gambar atau pembuatan video.
Kecerdasan buatan mengotomatiskan titik masalah sehari-hari, memberikan wawasan hebat dengan cepat, dan memecahkan masalah bisnis sederhana dengan andal.
Mengadopsi AI adalah prioritas utama organisasi di Indonesia
Studi yang mensurvei 556 organisasi di Indonesia dan 12.003 organisasi di seluruh dunia menemukan, penggunaan AI adalah prioritas utama organisasi bagi bisnis kelas menengah.
Mengadopsi Gen AI adalah prioritas menengah atau tinggi bagi 95 persen bisnis Indonesia. Sementara mengadopsi aplikasi bisnis standar AI seperti pembelajaran mesin untuk analisis data dan analisis prediktif merupakan prioritas utama bagi 94 persen perusahaan.
Prioritas utama lainnya termasuk ancaman keamanan siber (95 persen), keberlanjutan lingkungan (95 persen), dan mengatasi kesenjangan dalam rantai pasokan (93 persen).
Kecerdasan buatan dipandang sebagai prioritas untuk mengubah proses organisasi di setiap sudut bisnis. Lebih dari enam dari sepuluh organisasi kelas menengah di Indonesia menempatkan prioritas tinggi pada AI untuk mengubah keamanan dan privasi data mereka (62 persen).