JAKARTA, iNews.id - Presight AI Holding Ltd (Presight), perusahaan G42, perusahaan analisa big data dan artificial intelligence (AI) terkemuka berbasis di Uni Emirat Arab (UAE), dan TOTM Technologies Limited (TOTM) yang berbasis di Singapura sebagai holding company dari PT International Biometrics Indonesia (InterBio) mengumumkan rencana kemitraan. Adapun kemitraan tersebut dilakukan dengan membentuk joint venture melalui anak perusahaan masing-masing, untuk pengembangan dan implementasi teknologi bersama untuk diimplementasikan secara global eksklusif.
Acara ini disaksikan oleh H.E. Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk UAE dan H.E. Kamal R. Vaswani, Duta Besar Singapura untuk UAE.
Kerja sama itu menandai kolaborasi yang semakin erat antara penyedia teknologi yang terdaftar di Bursa Saham Abu Dhabi (ADX) dan penyedia teknologi sistem identitas kependudukan digital solusi biometrik dan identitas digital dari Singapura yang terdaftar di Dewan Catalist Bursa Saham Singapura (SGX-ST).
InterBio merupakan perusahaan asal Indonesia yang mengembangkan teknologi identitas kependudukan digital dan E-KYC berbasis biometrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Selain itu, juga telah berhasil dalam mendukung program identitas kependudukan nasional dengan lebih dari 200 juta warga telah terdaftar. Melalui joint venture ini, teknologi Indonesia siap untuk mendunia.
Perusahaan joint venture ini memanfaatkan kemampuan Presight dalam big data AI, dan data analytics dan cloud on-demand yang digabungkan dengan kemampuan TOTM sehingga dapat membantu pemerintahan negara atau perusahaan untuk mengimplementasikan sistem kependudukan dan E-KYC secara lebih cepat, investasi yang lebih rendah, dan dapat menghasilkan potensi pendapatan.
Bagi pemerintahan negara, joint venture menawarkan konsep PPP (Public-Private Partnership). Kemitraan sektor publik dan swasta swasta itu bahkan memungkinkan transformasi digital yang akan menambah pendapatan negara.