MOUNTAIN VIEW, iNews.id - Selama bertahun-tahun, Google telah dilaporkan menggarap sistem operasi ketiga secara internal. Jejak OS ini mulai muncul di repositori kode sumber resmi Google, tapi belum ada konfirmasi dari perusahaan.
Pada Google I/O 2019 yang diselenggarakan Mei lalu, Google baru mengakui keberadaan OS ketiganya bernama Fuchia. Sekarang, Google diam-diam mengeluarkan website yang didedikasikan untuk pengembang Fuchsia.
Mengutip Engadget, Senin (1/7/2019), website pengembang Fuchsia berisi sedikit informasi dan tidak menunjukkan sifat revolusioner dari software-nya. Bahkan, website tidak memiliki indikasi langsung keterlibatan Google, selain dari tema Material Design, fine print dalam Terms and Privacy links, dan pendaftaran situs ICANN.
Kendati demikian, website memiliki dasar-dasar untuk mengatur lingkungan pengembang di Linux. Dan, yang terpenting teradapat konsep inti seputar Fuchsia.
Para pakar dan penggemar sistem operasi kemungkinan akan tertarik dengan Zircon, semua microkernel yang ada di bawah Fuchsia. Meskipun tool awalnya digunakan untuk membangun kernel dan environment, Google mencoba menjelaskan Fuchsia bukan Linux.
Pengembangan Fuchsia tampaknya mengalami kemajuan dalam hal kecepatan. Meski telah mengakui keberadaan OS, Google mengatakan tidak terburu-buru merilisnya.
Google menekankan Fuchsia lebih sebagai taman bermain untuk teknologi masa depan. OS jauh dari platfrom Android dan Chrome OS terpadu yang diharapkan.