Selain pembalikan usia biologisnya, Dituri mengalami serangkaian efek positif lainnya selama persinggahan di laut dalam, termasuk penurunan sebesar 72 poin dalam kadar kolestrolnya, menunjukkan peningkatan substansial dalam kesehatan jantungnya.
Sebelum memulai petualangan bawah laut, Dituri memendam kekhawatiran soal potensi koneskuensi yang merugikan. Dia mengantisipasi kurangnya sinar Matahari alami dan gaya gravitasi yang berubah akan menyebabkan kurangnya paparan vitamin D esensial, gangguan ritme sirkandian, hilangnya massa tulang dan otot, dan terganggunya sistem kekebalan.
Kendati demikian, dengan rencana yang cermat dan komitmen tak tergoyahkan, Dituri mengatasi potensi tantangan ini dengan rajin menggunakan beragam alat latihan setidaknya lima hari seminggu dan melakukan sesi berenang setiap hari untuk menjaga vitalitas fisiknya.
Upaya Dituri menganugerahkannya gelar prestisius pemegang rekor dunia untuk durasi terlama tinggal di bawah air, melampaui tonggak sejarah sebelumnya selama 73 hari.