JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet eksperimen terlama di dunia, bahkan salah satunya masuk ke dalam Guinness Book of Records.
Percobaan, yang juga dikenal sebagai eksperimen, adalah serangkaian tindakan dan pengamatan yang dilakukan untuk menguji hipotesis atau mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara fenomena.
Dalam penelitian ini, sebab suatu fenomena akan diuji untuk mengetahui apakah sebab tersebut mempengaruhi hasil yang terjadi. Tahukah Anda, ternyata ada sejumlah eksperimen terlama di dunia.
Adapun eksperimen terlama di dunia sebagai berikut.
Sejak tahun 1840, sebuah eksperimen dengan bel listrik telah berlangsung di serambi Laboratorium Clarendon di Universitas Oxford.
Eksperimen ini menggunakan dua "tumpukan kering" volta yang terhubung dengan lapisan isolasi belerang, dan tumpukan tersebut dihubungkan ke dua lonceng.
Guinness Book of Records mengakui bel ini sebagai "baterai paling tahan lama di dunia", meskipun pada akhirnya lonceng akan berhenti berdering ketika energi elektrokimia atau gentanya habis.
Di Universitas Otago di Dunedin, Selandia Baru, terdapat Jam Beverly yang telah berdetak sejak tahun 1864.
Jam atmosfer ini belum pernah diubah, meskipun kadang-kadang berhenti berdetak ketika departemen fisika melakukan pemindahan lokasi.
Jam Beverly juga dikenal sebagai salah satu jam yang sangat andal dalam ketepatan waktunya.
Untuk memantau gunung berapi yang sedang tidur seperti Vesuvius, Observatorium Vesuvius telah memantau aktivitas seismik sejak tahun 1841.
Data ini digunakan untuk memprediksi kemungkinan letusan di masa depan.
Observatorium awalnya terletak di sisi gunung berapi tersebut, tetapi kemudian dipindahkan ke Naples pada tahun 1970.
Di fasilitas pemantauan ini, para ilmuwan terus memantau beberapa gunung berapi dengan tujuan memperkirakan waktu letusan selanjutnya.
Pada tahun 1879, seorang ahli botani Amerika bernama William James Beal melakukan eksperimen perkecambahan.
Ia mengisi 20 botol dengan campuran pasir dan biji-bijian dari berbagai tumbuhan, lalu mengubur botol-botol tersebut dengan posisi terbalik untuk mencegah masuknya air ke dalam campuran.
Tujuan utama eksperimen Beal adalah untuk mengetahui apakah biji-bijian dapat tetap berkecambah setelah berada dalam kondisi tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama.
Setiap lima tahun pada awalnya (sekarang setiap 20 tahun), salah satu botol digali oleh para peneliti dan biji-bijian ditanam untuk melihat apakah ada yang tumbuh. Pada tahun 2000, dua dari 21 spesies tumbuhan di dalam botol tersebut berhasil berkecambah.
Botol berikutnya akan digali pada tahun 2020, dan eksperimen ini dijadwalkan selesai pada tahun 2100.
Sejak tahun 1896, para ilmuwan di Universitas Auburn di Alabama telah melakukan eksperimen kesuburan tanah di sebuah lahan seluas satu hektar yang terletak di sebelah selatan kampus.
Eksperimen ini, yang dikenal sebagai "Rotasi Lama", menjadi tempat bersejarah nasional dan merupakan yang pertama kali menunjukkan bahwa rotasi tanaman kapas dan kacang-kacangan dapat mendukung tanaman kapas secara berkelanjutan.