Dampak kesehatan dari penerbangan luar angkasa adalah fokus besar misi luar angkasa, terutama karena badan antariksa seperti NASA dan negara-negara seperti China bersiap mengirim astronot ke Mars.
Tak lama setelah penerbangan luar angkasa, para astronot sedikit melebih-lebihkan jarak dalam tugas visual ketika berbaring dibandingkan dengan duduk tegak sebelum misi mereka, meskipun perbedaan tersebut kemudian hilang.
Namun rata-rata, persepsi para astronot tentang jarak yang ditempuh di lorong virtual tidak berubah secara signifikan selama mereka berada di luar angkasa, tidak juga satu minggu atau 85 hari setelah mereka kembali. Hal ini mirip dengan temuan Harris dan rekan sebelumnya yang menunjukkan bahwa astronot tidak mengalami kesulitan dalam mengorientasikan diri mereka di luar angkasa.