Meskipun menyiram makanan di bawah air menghilangkan beberapa partikel yang terlihat seperti debu atau rambut, hal ini tidak menghilangkan kuman yang tertular dari lantai, terlepas dari apakah makanan tersebut berada dalam waktu lima detik.
"Sayangnya, aturan lima detik hanyalah mitos," kata Dr. Wendi Lebrett, seorang dokter penyakit dalam dan rekan gastroenterologi mengatakan kepada Food and Wine.
Beberapa orang percaya aturan lima detik berasal dari penguasa Mongol dan tiran Jenghis Khan yang menuntut orang-orang tetap memakan makanan yang jatuh ke lantai selama jamuan makannya.
Sebuah studi Universitas Rutgers pada 2016 mengamati empat jenis makanan: semangka, roti, roti dengan mentega, dan permen bergetah.
Temuan mereka mengungkapkan semangka memiliki bakteri paling banyak setelah aturan lima detik (97 persen). Sedangkan roti dan roti dengan mentega berturut-turut memiliki 94 dan 82 persen bakteri. Permen bergetah menunjukkan 62 persen bakteri menempel padanya.
Meskipun jumlah tersebut tampak kecil, para ilmuwan telah memperingatkan bakteri berbahaya ada di setiap permukaan yang bersentuhan dengan kita dan dapat berpindah ke makanan begitu bersentuhan.