Dalam melaksanakan teknik pemindaian otak baru ini, para peneliti menggunakan Electroencephalograms (EEGs) untuk melihat aktivitas otak dari 107 peserta dalam penelitian ketika diminta untuk melakukan gerakan sederhana, dengan 21 orang diidentifikasi memiliki CMD.
Ini kemudian ditindaklanjuti dengan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) dan teknik pembelajaran mesin untuk menemukan pola yang cocok dengan CMD dengan wilayah dan aktivitas otak tertentu.
Semua pasien CMD memiliki struktur otak yang utuh terkait dengan gairah dan pemahaman perintah. Hal ini menunjukkan instruksi verbal memang dapat didengar dan dipahami.
Namun, ada kesenjangan struktur di wilayah yang terkait dengan tindakan fisik, yang menjelaskan ketidakmampuan untuk bergerak sebagai respons.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan teknik-teknik ini dan lebih akurat menemukan CMD melalui pemindaian otak, tetapi pada akhirnya hal itu dapat memberi para profesional kesehatan kemampuan untuk membuat diagnosis yang lebih akurat.
Penelitian berlanjut akan terus dilakukan untuk membantu orang yang terjebak dalam keadaan koma, dan salah satu cara untuk meningkatkan perawatan adalah dengan lebih memahami tingkat kesadaran yang dimiliki pasien.