Radiasi yang disimulasikan memicu serangkaian reaksi kimia di dalam es, mengarah pada pembentukan sekelompok molekul kaya karbon yang dikenal sebagai hidrokarbon aromatik polisiklik, atau PAH, yang umum ditemukan di alam semesta.
Menariknya, teknik spektroskopi mengungkapkan es yang mengandung radiasi juga menghasilkan glukosa, gula utama dalam darah dan sumber energi utama tubuh Anda. Para ilmuwan juga mendeteksi semua senyawa yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu gula yang ditemukan dalam buah-buahan dan kacang-kacangan, serta gliserol, yang biasa digunakan sebagai humektan dalam sabun.
Laporan para ilmuwan juga menuturkan, jika dilihat dari luar angkasa, PAH, glukosa, dan gula lainnya akan tampak berwarna merah. Dunia gula di Sabuk Kuiper seperti Arrokoth mungkin telah berdampak pada Bumi pada awal sejarahnya dan mengangkut molekul prebiotik serta air ke planet Bumi, menyediakan bahan baku bagi biomolekul yang sangat penting bagi munculnya kehidupan.
Dikutip dari Space, sebuah makalah tentang temuan ini diterbitkan pada April di jurnal Proceedings of the National Academy of Science.