JAKARTA, iNews.id - Mata panah berusia 3.000 tahun yang disimpan di Museum Sejarah Bern Swiss membuat para ilmuwan terkejut. Mata panah ini ternyata terbuat dari material sangat langka, yakni meteorit kaya zat besi.
Dalam studi terbaru, para ilmuwan menemukan mata panah itu dibuat dari aluminium yang tidak ditemukan secara alami di Bumi. Mata panah tersebut mengandung paduan besi dan nikel yang hanya terdeteksi di meteorit.
Dilansir dari Independent, Minggu (6/8/2023), mata panah ini ditemukan di situs Zaman Perunggu bernama Morigen, di mana manusia purba diketahui hidup antara 900 dan 800 SM.
Para peneliti awalnya berspekulasi mata panah dibuat menggunakan logam dari meteorit Twannberg yang jatuh kurang 8 km dari lokasi di mana bagian senjata itu ditemukan. Tapi rupanya dugaan itu salah.
Mereka menemukan konsentrasi germanium dan nikel tidak cocok antara sampel meteorit dan mata panah. Para ilmuwan menduga material yang digunakan berasal dari tiga meteorit lain yang sebelumnya ditemukan di Eropa.
Setelah diteliti lebih dalam, terungkap material yang digunakan merupakan meteorit yang jatuh di Estonia. Para ilmuwan percaya meteorit Estonia merupakan yang paling mungkin.
Temuan menunjukkan mungkin ada jaringan perdagangan yang luas antara lokasi awal di Estonia dan Swiss selama Zaman Perunggu di Eropa Tengah. Itulah penyebab mata panah ditemukan terakhir kali di Swiss.