JAKARTA, iNews.id - Saturnus dikenal dengan cincin yang mengitari planet. Namun, cincin es Saturnus ini rupanya terus terkikis ke atmosfer atasnya dan tidak menutup kemungkinan bisa menghilang di kemudian hari.
Para astronom telah mengetahui cincin es terdalam Saturnus terkikis ke atmosfer atasnya sejak 1980-an. Hujan deras terjadi pada tingkat yang sangat tinggi sehingga kolom renang seukuran untuk Olimpiade menghujani raksasa gas itu setiap hari.
Namun, seberapa cepat sistem cincin ikonik menyusut terus menjadi pertanyaan. Beruntung, James Webb Space Telescope (JWST) NASA telah mengintip galaksi-galaksi yang jauh dari alam semesta awal, segera menyelidiki fenomena menarik ini.
"Kami masih mencoba mencari tahu seberapa cepat mereka mengikis. Saat ini, penelitian menunjukkan cincin itu hanya akan menjadi bagian dari Saturnus selama beberapa ratus juta tahun lagi," kata James O'Donoghue, seorang ilmuwan planet di Japan Aerospace Exploration Agency yang akan memimpin upaya baru untuk mengetahui berapa lama cincin Saturnus akan bertahan.
Untuk memperkirakan usia cincin ikonik Saturnus dengan lebih baik, JWST dan Observatorium Keck di Hawaii akan menjadi bagian dari kampanye observasi jangka panjang untuk mempelajari planet ini. Teleskop akan membantu memantau bagaimana fenomena "hujan cincin" berfluktuasi selama satu musim penuh di raksasa gas, yang berlangsung sekitar tujuh tahun Bumi berkat orbitnya yang jauh dari Matahari.