"Kami menduga ketika cincin itu berada di tepi Matahari, hujan cincin akan melambat. Dan ketika mereka dimiringkan menghadap matahari, masuknya hujan cincin akan meningkat," ujarnya.
Jadi timnya akan menggunakan Webb dan Observatorium Keck Hawaii untuk mengukur emisi yang tumbuh dari molekul hidrogen tertentu di atmosfer atas Saturnus. Pengukuran molekul ini melonjak ketika sejumlah kecil material dari cincin es Saturnus jatuh ke atmosfernya, tapi menyusut selama hujan cincin yang melimpah.
Memantau perubahan emisi hidrogen ini selama satu musim penuh di Saturnus dapat membantu tim memastikan berapa banyak material cincin yang harus turun hujan di planet ini.
"Instrumen di Keck yang kami gunakan untuk ini sebelumnya telah ditingkatkan, dan kami belum pernah menggunakan JWST untuk ini sebelumnya," katanya.