JAKARTA, iNews.id - Mendaratkan manusia di Mars bukan perkara mudah. Salah satu tantangan berkelanjutan untuk mendaratkan robot penjelajah dan orang di Mars adalah sifat cuaca yang tidak bisa diprediksi di sana.
Dengan badai debu besar yang dapat bertiup dan mengubah suhu dan kepadatan atmosfer, sangat sulit untuk memprediksi dengan tepat kondisi apa yang diharapkan saat mendaratkan pesawat di Planet Merah.
Guna membantu mengatasi masalah ini, para ilmuwan memecahkan masalah besar tentang cara membuat ramalam cuaca Mars. Kini, para peneliti dari Universitas Yale telah selangkah lebih dekat untuk memecahkan tantangan ini dengan memodelkan cuaca di Mars berdasarkan informasi tentang aliran jet Bumi.
“Saya percaya ramalan akurat pertama mungkin beberapa hari Mars mungkin hanya satu dekade lagi,” kata penulis utama J. Michael Battalio, seorang peneliti postdoctoral di Bumi dan ilmu planet di Fakultas Seni dan Sains Yale.
Lebih lanjut, dia menuturkan, ini hanya masalah menggabungkan kumpulan data pengamatan yang lebih baik dengan model numerik yang cukup disempurnakan. "Tapi, sampai saat itu, kita dapat mengandalkan hubungan antara iklim dan cuaca untuk membantu mengantisipasi badai debu," ujarnya.
Battalio dan rekan-rekannya melihat kesamaan antara pusaran di atmosfer bumi yang diciptakan oleh aliran jet dan kondisi di belahan bumi selatan Mars. Jadi mereka menggunakan pemodelan untuk menyelidiki pola cuaca tahunan Mars, yang dapat mencakup peristiwa dari setan debu kecil hingga badai debu global besar-besaran.