Dokter di Mount Sinai West New York melakukannya sebagai bagian dari uji coba COMMAND perusahaan, yang bertujuan untuk memeriksa keamanan impan Synchron pada pasien dengan kelumpuhan parah, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Perusahaan juga menyelesaikan studi di Australia, di mana empat orang bertekad untuk tetap aman bahkan setelah satu tahun dengan impalnnya. Seperti Neuralink, Synchron juga berharap untuk memberikan orang dengan mobilitas terbatas kemampuan untuk mengontrol perangkat seperti smartphone dan komputer dengan pikiran mereka. Itu akan memberi mereka kebebasan untuk mengirim email, mengirim pesan teks, dan melakukan berbagai tugas digital.
Awal tahun ini, Max Hodak, salah satu pendiri Neuralink yang meninggalkan perusahaan pada tahun 2021, mengungkapkan dia mengambil peran sebagai penasihat di Synchron. Dia juga berinvestasi secara finansial di perusahaan "mengingat kegembiraan [nya] atas apa yang mereka lakukan."
Namun, perlu dicatat Musk dilaporkan mengadakan diskusi dengan saingan Neuralink lainnya di masa lalu. Reuters mengatakan dia juga mendekati pengembang antarmuka otak-mesin Paradromics pada 2020, tetapi pembicaraan itu akhirnya ditinggalkan.