Di Bumi, NASA menerima data dalam kode biner, sejenis pengkodean yang menggunakan angka nol dan satu untuk mewakili huruf, angka, dan simbol. Disebut kode biner karena hanya terdiri atas dua simbol.
Kini penyelidikan tersebut berulang, mengirimkan kode yang sama, sehingga para ilmuwan curiga pesawat yang dikirim itu tersebut telah rusak.
“Tim Voyager NASA sedang menyelidiki masalah dengan Sistem Data Penerbangan Voyager-1. Pesawat luar angkasa tersebut menerima dan menjalankan perintah yang dikirim dari Bumi tapi tidak mengembalikan data yang dapat digunakan,” tulis NASA, dikutip dari BBC News, Minggu (24/12/2023).
Tahun lalu NASA mengumumkan akan mematikan beberapa sistem Voyager-1 dan Voyager-2. Artinya, keduanya dapat beroperasi selama mungkin hingga sumber tenaga plutoniumnya habis.
Diperkirakan wahana antariksa tersebut akan terus bekerja hingga 2030. Pesawat luar angkasa ini adalah satu-satunya objek buatan manusia yang beroperasi di luar heliosfer, gelembung medan magnet dan partikel Matahari yang melampaui orbit Pluto.