Namun yang menarik adalah teknik baru ini sekarang dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan, bahkan tanpa kemampuan untuk mengebor. "Eksperimen derivatisasi di Mars ini telah memperluas inventaris molekul yang ada dalam sampel Mars dan menunjukkan alat yang ampuh untuk lebih memungkinkan pencarian molekul organik polar yang relevansi biotik atau prebiotik," tulis tim peneliti NASA, yang dipimpin oleh ahli astrobiologi Maëva Millan dari NASA. Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard dan Universitas Georgetown.
Pada akhirnya, butuh waktu lebih dari setahun sebelum para insinyur di Bumi dapat memperbaiki bor Curiosity dan menjalankannya kembali. Pada 2019, cangkir kedua siap digunakan untuk sampel batuan yang mengandung tanah liat dari atas Gunung Sharp. Analisis lain segera menyusul, tidak hanya di Mars tetapi juga di Bumi.
NASA berencana melakukan misi pada 2030-an untuk mengumpulkan sisa sampel Curiosity, sehingga sampel tersebut dapat dianalisis kembali dengan lebih hati-hati di planet kita sendiri.