Artinya, hujan lebat yang masih berupa partikel padat seperti es dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan CB tersebut.
"Biasanya awan berbentuk berlapis-lapis dan seperti bunga kol di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang akan cepat berubah warna menjadi hitam," ujarnya.
Fenomena hujan es biasanya terjadi sangat lokal, dengan luasan berkisar 5-10 km saja. Selain itu, prosesnya singkat kurang dari 10 menit. Kejadiannya pun lebih sering terjadi antara siang dan sore hari.
Kendati demikian, Hary menjelaskan bahwa fenomena hujan es tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi setengah sampai satu jam sebelum kejadian. Itupun jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen.
Seperti disebutkan sebelumnya, Hary menegaskan bahwa karakter hujan es hanya berasal dari awan CB, meski tak semua awan CB yang menimbulkan hujan es.
"Dan kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan dalam waktu yang singkat," ujarnya.