Heboh Hujan Es di Yogyakarta dan Kaltim, Ini Penjelasan BMKG

Fikri Kurniawan
Ilustrasi hujan es (Foto: Unsplash)

Artinya, hujan lebat yang masih berupa partikel padat seperti es dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan CB tersebut.

"Biasanya awan berbentuk berlapis-lapis dan seperti bunga kol di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang akan cepat berubah warna menjadi hitam," ujarnya.

Fenomena hujan es biasanya terjadi sangat lokal, dengan luasan berkisar 5-10 km saja. Selain itu, prosesnya singkat kurang dari 10 menit. Kejadiannya pun lebih sering terjadi antara siang dan sore hari.

Kendati demikian, Hary menjelaskan bahwa fenomena hujan es tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi setengah sampai satu jam sebelum kejadian. Itupun jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen.

Seperti disebutkan sebelumnya, Hary menegaskan bahwa karakter hujan es hanya berasal dari awan CB, meski tak semua awan CB yang menimbulkan hujan es.

"Dan kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan dalam waktu yang singkat," ujarnya.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Buletin
4 hari lalu

Viral Warga Maros Kalang Kabut Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang

Megapolitan
6 hari lalu

Heboh Hujan Es Guyur Tangsel, BMKG Ungkap Penyebabnya

Nasional
1 bulan lalu

Musim Pancaroba, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem hingga Hujan Es Sepekan ke Depan

Megapolitan
1 bulan lalu

Heboh Hujan Es Guyur Cikini Jakpus, BMKG: Pertanda Musim Pancaroba

Megapolitan
1 bulan lalu

Hujan Es Guyur Kawasan Cikini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal