"Mikroba demonstrasi pertama milik kami bertahan dan tumbuh setelah dikeringkan serta kemudian dibasahi kembali dengan kelembaban saja," kata ahli biologi Mark Schneegurt dari Wichita State University yang dikutip dari Daily Mail, Minggu (23/6/2019).
Proses serupa mungkin terjadi setiap hari di permukaan Mars, di mana kelembaban mencapai setinggi 80-100 persen pada malam hari, sebelum menyusut saat suhu naik di siang hari.
"Kemungkinannya tinggi sehingga terkadang garam permukaan bisa menarik air yang cukup untuk membentuk air asin yang bisa mendukung pertumbuhan mikroba. Penelitian saat ini juga bisa membantu mendefinisikan zona layak huni, memperluas pencarian kehidupan ke dunia es lainnya," ujarnya.
Bersamaan dengan implikasi untuk kemungkinan menemukan kehidupan di Mars, penelitian ini mengungkap potensi yang lebih besar untuk mencemari Planet Merah dan dunia es lainnya, dengan populasi bakteri yang layak secara tidak sengaja diangkut dari Bumi.