Dalam paper baru yang diterbitkan di Nature Communications, para peneliti menjelaskan bagaimana mereka menemukan metode baru untuk melacak sampah luar angkasa di siang bolong. Mereka membangun sistem pencitraan khusus dengan filter yang memungkinkan mereka melihat bintang di langit biru.
"Objek puing-puing luar angkasa divisualisasikan dengan background langit biru dan bias diperbaiki secara real-time. Hasilnya adalah titik awal bagi semua stasiun penjelajah laser puing-puing luar angkasa untuk secara drastis meningkatkan keluarnya dalam waktu dekat. Jaringan dari beberapa stasiun di seluruh dunia akan bisa meningkatkan prediksi orbit secara signifikan jika diperlukan untuk misi pemindahan, peringatan konjungsi, manuver penginderaan, atau penentuan sikap," kata peneliti.
Pelacakan puing-puing luar angkasa akan menjadi semakin penting saat manusia terus menjelajahi Tata Surya dengan probe dan bahkan misi berawak. Menavigasi di antara semua sampah akan menjadi semakin menantang, tapi sistem seperti ini mungkin mempermudah segalanya.