JAKARTA, iNews.id - Aktivitas manusia di luar angkasa semakin meningkat. Peningkatan aktivitas manusia di luar angkasa menyebabkan masalah baru yakni sampah antariksa yang semakin tidak terkendali.
Diketahui jumlah sampah luar angkasa yang mengorbit di Bumi mencapai lebih dari 9.000 metrik ton hingga 2022. Sampah terdiri atas pesawat luar angkasa yang tidak berfungsi, bagian pesawat luar angkasa yang ditinggalkan, dan puing fragmentasi.
Selain itu, uji anti-satelit China pada 2007 yang menggunakan rudal menambah lebih dari 3.500 keping puing ke antariksa. Ini belum ditambahkan dengan puting yang diakibatkan tabrakan antar satelit.
Misalnya satelit AS Iridium 33 dan Kosmos 2251, yang bertabrakan pada 2009. Puing dari dua satelit besar itu mewakili sepertiga dari semua puing luar angkasa yang sudah diketahui. Kini lebih dari dari 25.000 objek yang lebih besar dari 10 cm diketahui ada di luar angkasa, sebagaimana dikutip dari Metro.
Sebagian besar puing orbit berada dalam jarak 2.000 km dari permukaan Bumi, dengan konsentrasi puing terbesar ditemukan di sekitar 750-1000 km. Di atas 1.000 km, puing-puing orbit biasanya akan terus beredar di Bumi selama seribu tahun atau lebih.