Sementara itu, melansir dari Earth Sky, Rabu (22/4/2020), hujan meteor Lyrid memunculkan 10 hingga 15 (atau lebih) meteor per jam pada puncaknya pada malam tanpa bulan.
Lyrids diketahui memiliki ledakan. Sebagai contoh, pada tahun 1982, pengamat Amerika melihat ledakan hampir 100 meteor Lyrid per jam. Kemudian pengamat Jepang melihat sekitar 100 meteor per jam pada tahun 1945, dan pengamat Yunani melihatnya pada tahun 1922.
Penampakan paling awal dari hujan meteor Lyrid adalah 2.700 tahun yang lalu. Fenomena tersebut juga merupakan hujan meteor tertua yang pernah diketahui.
Pada 687 SM, China kuno mengamati meteor dan mencatatnya dalam kronik Zuo Zhan kuno yang berbunyi, ‘Pada bulan ke-4 di musim panas di tahun xin-mao (tahun ke-7 Raja Zhuang dari Lu), pada malam hari, (langit begitu cerah sehingga beberapa bintang tetap menjadi tidak terlihat (karena hujan meteor) di tengah malam, bintang-bintang jatuh seperti hujan’.