Mengenal Hujan Meteor Lyrid, Fenomena yang Hiasi Langit Malam Ini

Siska Permata Sari
Hujan meteor (foto: NASA)

Sementara itu, melansir dari Earth Sky, Rabu (22/4/2020), hujan meteor Lyrid memunculkan 10 hingga 15 (atau lebih) meteor per jam pada puncaknya pada malam tanpa bulan.

Lyrids diketahui memiliki ledakan. Sebagai contoh, pada tahun 1982, pengamat Amerika melihat ledakan hampir 100 meteor Lyrid per jam. Kemudian pengamat Jepang melihat sekitar 100 meteor per jam pada tahun 1945, dan pengamat Yunani melihatnya pada tahun 1922.

Penampakan paling awal dari hujan meteor Lyrid adalah 2.700 tahun yang lalu. Fenomena tersebut juga merupakan hujan meteor tertua yang pernah diketahui.

Pada 687 SM, China kuno mengamati meteor dan mencatatnya dalam kronik Zuo Zhan kuno yang berbunyi, ‘Pada bulan ke-4 di musim panas di tahun xin-mao (tahun ke-7 Raja Zhuang dari Lu), pada malam hari, (langit begitu cerah sehingga beberapa bintang tetap menjadi tidak terlihat (karena hujan meteor) di tengah malam, bintang-bintang jatuh seperti hujan’.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
4 bulan lalu

Indonesia Bakal Mengalami 3 Hujan Meteor pada Juli sampai Agustus 2025

Sains
2 tahun lalu

Momen Langka, Warga Spanyol dan Portugal Saksikan Hujan Meteor Langit Mendadak Terang

Sains
2 tahun lalu

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid Akan Terjadi Malam Ini, Dapat Dilihat di Indonesia

Sains
2 tahun lalu

Puncak Hujan Meteor Pertama 2024 Terjadi Pekan Ini, NASA Klaim Bisa Jadi yang Terbaik

Sains
2 tahun lalu

Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember Bisa Dilihat di Indonesia, Syaratnya Begini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal