Peneliti menilai, perairan tempat mereka berenang penuh dengan racun seperti merkuri, timbal, dan polutan lain yang menumpuk di tubuh mereka seiring waktu. Ya, ini terjadi salah satunya gegara sampah di laut yang semakin hari semakin banyak.
Zat kimia itu merusak sel-sel otak, mengganggu hormon, dan dapat memicu penyakit degeneratif. Pada dasarnya, manusia meracuni lautan, dan hewan-hewan terpintar di dalamnya menanggung akibatnya.
Beberapa peneliti berpikir ini juga dapat menjelaskan misteri yang menghantui mereka, yaitu fenomena terdamparnya lumba-lumba secara massal.
Lumba-lumba terkadang terdampar berkelompok, tampak bingung atau disorientasi. Jika otak mereka dirusak oleh racun, kebingungan itu mungkin bukan kebetulan. Bisa jadi itu gejala yang tragis.
"Alzheimer dulunya hanya dikaitkan dengan manusia. Sekarang, kita melihat pola yang sama pada hewan liar yang menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Batas antara kita dan alam semakin menipis," ungkap peneliti.