JAKARTA, iNews.id - Rincian lebih lanjut muncul tentang misi potensial China ke Venus sebagai bagian dari program eksplorasi luar angkasa yang berkembang di negara itu. Misi yang diusulkan disebut Venus Volcano Imaging and Climate Explorer (VOICE) akan diluncurkan pada 2026 dan tiba di orbit sekitar planet terpanas di tata surya pada 2027.
Pesawat luar angkasa akan menggunakan orbit kutub melingkar dengan ketinggian 220 mil untukmenyelidiki evolusi geologis Venus, proses termal dan kimia di atmosfer planet, interaksi permukaan atmosfer, dan potensi lingkungan serta kehidupan yang layak huni di awan Venus.
Instrumen sains akan mencakup radar aperture sintetik polarimetri S-band yang dapat mengintip melalui awan Venus dan memetakan permukaan dan pencitra multispektral yang dapat mengamati Venus dalam panjang gelombang ultraviolet, visible, dan infrared wavelengths.
VOICE adalah misi kandidat untuk program ilmu antariksa yang agak terpisah dari misi eksplorasi bulan dan planet utama China yang dipimpin China National Space Administration (CNSA) yang mencakup misi Tianwen 1 Mars yang sedang berlangsung dan asteroid dekat-Bumi Tianwen 2 yang direncanakan dan Mars misi pengembalian sampel.
Misi yang diusulkan malah dinilai sebagai salah satu dari 13 misi kandidat di bawah Program Prioritas Strategis (SPP) ketiga tentang Ilmu Luar Angkasa yang dipimpin oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Misi VOICE tampaknya bersaing dengan tiga lainnya dalam kategori ilmu planet dan Bumi: misi Pengembalian Sampel Asteroid tipe-E untuk mengumpulkan sampel dari asteroid 1989 ML dan mengirimkannya ke Bumi, Penjelajahan Komponen Iklim dan Atmosfer orbit Bumi rendah Misi satelit, dan Misi Pengamatan multiskala Permukaan Laut.
Sayangnya, tidak jelas berapa banyak misi yang akan disetujui, tetapi kandidat akan dievaluasi dalam waktu dekat berdasarkan anggaran yang tersedia, kesiapan teknologi, dan jadwal produksi, sebagaimana dikutip dari Space.
Usulan lainnya adalah di bidang astronomi dan astrofisika, exoplanet (the Closeby Habitable Exoplanet Survey dan Earth 2.0 teleskop) dan heliofisika. Putaran pertama misi SPP China melihat peluncuran empat pesawat ruang angkasa, termasuk probe pemburu materi gelap dan satelit ilmu kuantum.