Pecahnya puing-puing yang disebabkan kehancuran bintang itu bisa membubarkan awan gas di sekitar black hole, menghentikan produksi sinar-X. Lalu, saat material dari bintang dimakan oleh black hole, lubang hitam ini mengeluarkan lebih banyak energi saat diumpankan.
Pengamatan event tersebut dilakukan menggunakan teleskop sinar-X NASA, Neutron Star Interior Composition Explorer (NICER) di International Space Station (ISS). Meskipun sangat jauh, para ilmuwan dapat mengumpulkan banyak data dengan mengamati galaksi selama 15 bulan.
Event tersebut adalah yang pertama kalinya perubahan dramatis dalam kecerahan black hole telah diamati terjadi begitu cepat. Dan, para ilmuwan masih bingung soal peristiwa itu.
"Dataset ini memiliki banyak teka-teki di dalamnya. Tapi, itu mengasyikkan karena berarti kita mempelajari sesuatu yang baru tentang alam semesta. Kami pikir hipotesis bintang itu bagus, tapi saya juga pikir kami akan menganalisis event ini untuk waktu yang lama," kata Asisten Profesor Fisika di Massachusetts Institute of Technology Erin Kara.