JAKARTA, iNews.id - Muatan yang menuju International Space Station (ISS) dapat membantu para peneliti kembali ke Bumi akhirnya memecahkan misteri iklim yang menghalangi para ilmuwan selama bertahun-tahun.
NASA meluncurkan instrumen kunci untuk penelitian iklim, yang disebut Earth Surface Mineral Dust Source Investigation (EMIT) di atas pesawat luar angkasa SpaceX Dragon dari Kennedy Space Center. Debu adalah kekuatan yang sangat kuat di atmosfer, itulah sebabnya NASA bertekad untuk lebih memahaminya.
Partikel-partikel kecil itu melayang dari gurun dan daerah kering lainnya, dan tergantung pada banyak faktor yang berbeda, mereka dapat memiliki efek pendinginan atau pemanasan di planet kita. Skenario mana yang sebenarnya dimainkan di seluruh dunia, bagaimanapun, terus menghindari para ilmuwan.
“EMIT sedang mempelajari mineral debu karena saat ini merupakan elemen yang tidak diketahui. Bukan hanya seberapa banyak panas atau dinginnya, tetapi apakah itu panas atau mendingin tidak pasti," kata Robert Green, peneliti utama EMIT dan ilmuwan senior Jet Propulsion Laboratory, mengatakan pada pengarahan 13 Juli tentang misi tersebut.
Salah satu alasan mengapa debu menjadi misteri adalah partikel debu datang dalam berbagai warna. Mungkin merah tua, misalnya, karena mengandung zat besi. Partikel debu yang mengandung tanah liat, di sisi lain, biasanya berwarna lebih terang.