JAKARTA, iNews.id - Baju luar angkasa digunakan sebagai pelindung astronot. NASA kini tengah bersiap untuk membuat pakaian antariksa versi berikutnya, tapi mereka melihat beberapa tantangan.
"Baju antariksa pada dasarnya adalah lingkungan yang mandiri. Ini adalah pesawat luar angkasa mini yang melilit tubuh manusia," kata Pimpinan Arsitektur Suit NASA Don Barker.
Video melihat ada beberapa tantangan yang dihadapi NASA dan mitranya dalam merencang pakaian antariksa generasi berikutnya untuk misi berawak ke Bulan dalam beberapa tahun ke depan, dan perjalanan astronot pertama ke Mars pada akhir 2030-an atau awal 2040-an.
Ketika datang ke misi Bulan, tantangan terbesar yang dihadapi desainer adalah mencari cara untuk mempertahankan mobilitas pakaian sembari melindungi pemakainya dari debu berbahaya. "Ketika hidup Anda bergantung pada segel yang baik dan kain yang berkinerja sempurna, debu adalah masalah besar," kata NASA dalam video tersebut.
Barker menjelaskan debu di Bulan berbeda dengan di Bumi. “Regolit bulan tampak seperti bahan berbutir halus ketika Anda melihat gambar sepatu bot Apollo di dalamnya … Tapi Anda akan melihat di mana saja mulai dari bentuk batu yang pecah hingga bentuk kaca yang retak — seperti itulah tampilannya di bawah mikroskop — dari rentang ukuran partikel yang begitu kecil sehingga bisa masuk ke dalam segala hal," ujarnya.