Tim ingin memastikan wahana Lucy berhasil menempel pada batu luar angkasa, bahkan ketika kedua benda tersebut bergerak sangat cepat. Hal Levinson, seorang ilmuwan planet di Southwest Research Institute dan peneliti utama misi Lucy, mengatakan tes tersebut sangat berhasil.
Mengenai Dinky dan satelitnya, yang bahkan lebih kecil lagi, perjalanan penyelidikan para ilmuwan NASA masih panjang. Karena hanya sekitar sepertiga dari data relevan yang telah dikirim ke Bumi. NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan Dinky dan Bulan semunya, tetapi belum ada data sebenarnya.
Namun hanya dari gambar-gambar ini saja, Anda bisa mengetahui banyak hal tentang kedua benda langit tersebut. Terdapat punggung bukit khatulistiwa yang terlihat di bagian utama Dinky alias Dinkinesh dan garis punggung bukit sekunder yang bercabang darinya.
Asteroid induknya tertutup kawah, kemungkinan besar disebabkan oleh banyak tumbukan asteroid lain. Levinson mengatakan masih banyak lagi gambar yang dihasilkan dari satelit sekunder dan gambar-gambar ini menunjukkan ada beberapa hal “menarik” yang terjadi pada asteroid junior. Dia melanjutkan dengan mengatakan bentuknya sangat aneh.
Pasangan asteroid biner bukanlah hal yang langka. Karena para peneliti telah menemukan sekitar 15 persen asteroid dekat Bumi memiliki pasangan orbital yang lucu. NASA dan peneliti afiliasinya masih menunggu lebih banyak data tentang pasangan tersebut, termasuk gambar berwarna dan spektroskopi yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang kedua asteroi d tersebut.