Para pejabat saat ini sedang mempertimbangkan risiko mengirim Williams dan Wilmore pulang menggunakan Starliner yang rusak dibanding kendaraan antariksa Crew Dragon SpaceX yang baru diluncurkan pada September.
Jika SpaceX menempuh rute tersebut, astronot akan tetap berada di ISS hingga Februari 2025, sehingga memperpanjang misi menjadi delapan bulan. Tinggal dalam kondisi sempit di ISS dalam waktu yang tak terduga lama pasti akan menguji kesabaran para astronaut, terutama dalam hal pengaturan tidur.
ISS hanya dilengkapi enam kamar tidur pribadi, tapi sudah ada tujuh astronot di dalamnya saat Williams dan Wilmore tiba. Artinyatiga dari mereka tidak memiliki tempat tidur yang layak.
Williams dan salah satu astronot yang sudah berada di stasiun tersebut tidur di kamar tidur kurang canggih disebut Crew Alternate Sleep Accommodations (CASA). Namun Wilmore terpaksa berkemah di dalam kantong tidur di dalam modul Kibo milik Badan Antariksa Jepang.
Selama wawancara dengan Society of Women Engineer pada 18 Agustus, Williams juga mengungkapkan ketidaknyamanannya karena kurangnya pancuran di ISS.