"Tentu saja, kami tidak punya pancuran di sini. Mungkin saya akan lebih siap untuk itu." katanya.
Gangguan kecil seperti ini dapat membebani astronot yang menghabiskan waktu lama di ISS, dan bahkan dapat menimbulkan tantangan psikologis.
Dalam misi simulasi luar angkasa, beberapa orang mengalami 'fenomena kuartal ketiga' yakni penurunan motivasi.
Kondisi yang dialami para astronot dapat membuat mereka merasa mudah tersinggung, tegang, dan tidak termotivasi. Terlepas dari semua tantangan ini, pejabat NASA mengatakan Williams dan Wilmore bersenang-senang di sana.
Meskipun para astronot berusaha tegar, tubuh mereka menderita akibat kondisi penerbangan antariksa yang keras. Banyak penelitian telah menemukan perjalanan panjang di luar angkasa menyebabkan hilangnya kepadatan tulang, atrofi otot, paparan radiasi yang intens, masalah penglihatan, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Delapan bulan bukanlah waktu terlama yang pernah dihabiskan seorang astronot di ISS. Namun, seiring berjalannya waktu, Williams dan Wilmore menghadapi risiko lebih besar terkena kanker, osteoporosis, dan penyakit yang mungkin diakibatkan oleh penerbangan luar angkasa jangka panjang.