JAKARTA, iNews.id - Perubahan iklim ekstrem dapat meningkatkan frekuensi yang menyebabkan pelangi muncul. Iluwan memprediksi akan ada peningkatan mencapai 5 persen pada 2100.
Studi yang dipimpin peneliti di Universitas Hawai'i (UH) di Manoa memaparkan pemanasan akan menyebabkan lebih sedikit salju dan banyak hujan. Oleh karena itu akan terjadi peningkatan pelangi.
Kendati demikian, tempat dengan curah hujan berkurang di bawah perubahan iklim seperti Mediteranian diprediksi akan kehilangan pelangi, sebagaimana dikutip dari Science Daily.
Sekadar informasi, pelangi dihasilkan saat tetesan air membiaskan sinar Matahari. Oleh karena itu, sinar Matahari dan curah hujan merupakan dua unsur yang amat penting untuk memungkinkan terjadinya pelangi.
"Tinggal di Hawai'i, saya merasa bersyukur pelangi fana yang menakjubkan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari saya," kata penulis utama studi tersebut, Kimberly Carlson.