Puncak Bulan Purnama Tak Selalu Jatuh pada Malam Ke-15 Penanggalan Hijriah, Ini Penjelasannya

Intan Rakhmayanti Dewi
Puncak Bulan Purnama Tak Selalu Jatuh pada Malam Ke-15 Penaggalan Hijriah, Ini Penjelasannya (Foto: Unsplash)

JAKARTA, iNews.id - Puncak Bulan Purnama dianggap kebanyakan orang selalu jatuh di malam ke-15 penanggalan hijriah. Padahal, puncak Bulan purnama tidak selalu jatuh di tanggal itu. 

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, mencoba menjelaskan melalui unggahan akun Instagram resmi LAPAN. Dimulai dari Penanggalan Hijriah.

Penanggalan hijriah adalah penanggalan yang digunakan oleh umat Islam yang mana sistemnya didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Fenomena yang digunakan untuk menandai tanggal 1 setiap bulannya adalah terlihatnya Bulan sabit muda yang sangat tipis, lazim disebut hilal, beberapa saat setelah Matahari terbenam.

"Selang waktu dari Bulan Baru ke Bulan Baru berikutnya berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 29 hari 20 jam," tulisnya.

Inilah yang membuat terkadang umur bulan dalam penanggalan Hijriah terkadang 29 hari, terkadang 30 hari, terkadang berselang-seling 29 dan 30 hari, terkadang dua bulan berturut-turut 29 hari dan terkadang dua bulan berturut-turut 30 hari.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
10 jam lalu

Malam Ini Ada Cold Moon di Langit Indonesia, Catat Jamnya!

Sains
2 hari lalu

Cold Moon 4 Desember 2025: Fenomena Alam Penutup Tahun yang Wajib Dinantikan!

Megapolitan
28 hari lalu

Waspada! Banjir Rob Berpotensi Landa Pesisir Jakarta hingga 11 November

Sains
29 hari lalu

Supermoon 5 November 2025 di Jakarta Malam Ini Tertutup Awan, Ini Fotonya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal