Puncak Bulan Purnama Tak Selalu Jatuh pada Malam Ke-15 Penanggalan Hijriah, Ini Penjelasannya

Intan Rakhmayanti Dewi
Puncak Bulan Purnama Tak Selalu Jatuh pada Malam Ke-15 Penaggalan Hijriah, Ini Penjelasannya (Foto: Unsplash)

Kemunculan hilal sendiri rata-rata 15 jam setelah fase Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis rata-rata 14 hari 18,4 jam.

Jadi, apabila selang waktu dari Bulan Baru astronomis ke Purnama astronomis lebih kecil dari rata-ratanya, maka purnama astronomis akan jatuh pada malam ke-14.

Sedangkan jika selang waktu dari Bulan Baru astronomis ke Purnama lebih besar dari rata-ratanya dan selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga kemunculan hilal lebih kecil atau sama dengan rata-ratanya, maka purnama astronomis akan jatuh pada malam ke-16.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
16 jam lalu

Malam Ini Ada Cold Moon di Langit Indonesia, Catat Jamnya!

Sains
3 hari lalu

Cold Moon 4 Desember 2025: Fenomena Alam Penutup Tahun yang Wajib Dinantikan!

Megapolitan
28 hari lalu

Waspada! Banjir Rob Berpotensi Landa Pesisir Jakarta hingga 11 November

Sains
29 hari lalu

Supermoon 5 November 2025 di Jakarta Malam Ini Tertutup Awan, Ini Fotonya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal