Sampah Antariksa Akan Tabrak Bulan, Dampaknya Tak Ancam Misi Apollo

Dini Listiyani
Sampah antariksa tabrak bulan (Foto: NASA/Goddard Space Flight Center/Arizona State University)

JAKARTA, iNews.id - Sebongkah sampah luar angkasa yang bertabrakan dengan Bulan berakhir dengan dengan ledakan. Para astronom kini ingin tahu bagaimana dampak yang ditimbulkan. 

Booster roket tua yang pernah dianggap sebagai bagian atas dari SpaceX Falcon 9, tapi sekarnag diyakini berasal dari misi China Chang'e 5-T1 akan menghantam sisi jauh  Bulan pada jarak lebih dari 5.000 mil per jam. 

Bill Gray, seorang astronom amatir dan pengembang software di Maine, pertama kali memerhatikan lintasan terminal. Perangkat lunaknya mengambil dampak dalam model orbital dan Gray bekerja dengan observatorium di seluruh dunia untuk mengumpulkan data tambahan dan meningkatkan kepercayaannya pada prediksi. 

Gray yakin dia salah mengidentifikasi booster sebagao Falcon 9 tahun lalu. Dia dan peneliti lain sejak itu mengonfirmasinya sebagai bagian dari roket China. "Saya terkejut kami dapat membedakan antara dua opsi badan roket -- SpaceX versus China -- dan memastikan mana yang akan berdampak pada Bulan dengan data yang kami miliki," kata Adam Battle, mahasiswa pascasarjana ilmu planet di University of Arizona mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bulan Februari. 

Dalam posting blog, Gray menulis "dengan semua data, kami mendapat dampak tertentu pada 4 Maret 12:25:58 Waktu Universal (4:25 pagi PT)." Jonathan McDowell, pengamat orbit terkemuka dan segala sesuatu di dekat Bumi di luar angkasa, membenarkan prediksi tersebut.

Roket itu akan menabrak permukaan Bulan di sebuah kawah bernama Hertzsprung yang sedikit lebih besar dari negara bagian Iowa. Lokasinya cukup jauh sehingga dampaknya tidak menimbulkan ancaman bagi misi Apollo atau lokasi pendaratan program luar angkasa lainnya.

"Dampak roket yang akan datang akan memberikan eksperimen kebetulan yang dapat mengungkapkan banyak hal tentang bagaimana tabrakan alami menghantam dan menjelajahi permukaan planet," tulis ilmuwan planet University of Colorado Boulder Paul Hayne untuk The Conversation. 

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
1 tahun lalu

5 Sampah Antariksa Pernah Jatuh di Indonesia, Sudah Terjadi sejak 1981

Sains
2 tahun lalu

Sampah Antariksa China Jatuh ke Bumi, Ciptakan Bola Api Menyala-nyala

Sains
2 tahun lalu

Bersihkan Sampah Antariksa, ADRAS-J Bakal Bertemu Roket Tua Jepang yang Sudah Tak Berfungsi

Sains
2 tahun lalu

Pom Bensin Luar Angkasa Bisa Bantu Bersihkan Sampah Antariksa, Kok Bisa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal