JAKARTA, iNews.id - Pekan lalu ledakan dahsyat mengguncang kota Beirut, Lebanon. Ada banyak saksi mata dan video yang menunjukkan ledakan hebat itu serta dampak yang ditimbulkan.
Bekerja sama dengan Earth Observatory of Singapore, NASA telah menggunakan data dari alat observasi terbang tinggi ini untuk menghasilkan peta yang menunjukkan seberapa luas kerusakan di Beirut. Dengan membandingkan citra satelit sebelumnya dari wilayah yang sama dengan yang diambil usai kejadian, sistem NASA dapat mendeteksi perubahan besar serta kecil pada landscape.
Gambar memperlihatkan bangunan yang runtuh dan perubahan geografi area tersebut. Sistem memberi label pada setiap titik di mana terlihat perbedaan. Semakin gelap pikselnya, maka semakin dramatis kerusakannya.
"Tim Advanced Rapid Imaging and Analysis (ARIA) NASA berkolaborasi dengan Earth Observatory of Singapore, menggunakan data radar aperture sintetis yang diturunkan dari satelit untuk memetakan kemungkinan tingkat kerusakan dari ledakan besar 4 Agustus di Beirut," kata NASA yang dikutip dari BGR, Selasa (11/8/2020).
Data radar aperture sintetis dari luar angkasa, kata NASA, menunjukkan perubahan permukaan tanah dari sebelum dan sesudah peristiwa besar seperti gempa Bumi. Dalam hal ini, data digunakan untuk menunjukkan hasil yang menghancurkan dari sebuah ledakan.