JAKARTA, iNews.id - Selama puncak perburuan paus industri di awal abad ke-20, paus sirip tampak hancur. Statisnya suram, di mana lebih dari 700.000 paus sirip dibunuh antara 1904 dan 1976, tahun saat kuota tangkapan zero diberlakukan.
Meskipun pembunuhan melambat, survei yang dilakukan setelah 1978 menunjukkan pembantaian telah mengusir paus dari tempat makan mereka di Antartika. Pada dasarnya, paus sirip menghilang.
Tentu saja ini berita buruk. Tapi kabar baiknya putaran baru data survei yang dikumpulkan selama dua ekspedisi pada 2018 dan 2019 menunjukkan populasi pulih kembali ke tempat makan leluhur mereka.
Penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pada Kamis juga mencatat agregrasi hingga 150 individu paus yang makan di lepas pantai Antartika, sebuah fenomena yang tidak terekam di video sebelumnya.
"Saya belum pernah melihat begitu banyak paus di satu tempat sebelumnya dan benar-benar terpesona menyaksikan kelompok besar ini makan," kata Bettina Meyer, ahli biologi di Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research dan penulis studi tersebut sebagaimana dikutip dari Cnet.