Sebagian besar spesies honeypot dapat ditemukan di daerah kering, gurung, atau semi kering di wilayah Amerika Serikat, Australia, Meksiko, dan benua Afrika. Di wilayah tersebut para semut sulit biasanya menemukan sumber makanan, sehingga produksi dan penyimpanan madu diyakini merupakan adaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras tersebut.
Kendati demikian, semut madu dan lebih punya hasil yang berbeda. Menurut penelitian, meski kedua varietas tersebut terlihat sangat mirip, semut madu memiliki konsistensi kurang kental daripada lebah madu.
Madu yang dihasilkan semut rasanya manis, tapi tak semanis madu yang dihasilkan lebah. Selain itu madu yang dihasilkan semut juga memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh madu dari lebah.
Perbedaan yang signifikan lainnya dari kedua jenis madu tersebut, yakni glukosa hadir dalam jumlah yang lebih tinggi dibanding fruktosa dalam madu semut. Sementara madu lebah kebalikannya. Namun, keduanya tetap tinggi oksidan.