Tahukah Anda, Ada Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus

Dini Listiyani
Ada Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus (Foto: Greg Stewart/SLAC National Accelerator Laboratory))

Hujan Berlian
Ide hujan berlian pertama kali diajukan sebelum misi Voyager 2 yang diluncurkan pada 1977. Alasannya cukup sederhana, kita tahu Uranus dan Neptunus terbuat dari apa dan diketahui benda semakin panas dan padat semakin dalam ke planet yang dituju. 

Pemodelan matematis membantu mengisi rinciannya seperti daerah terdalam dari mantel planet-planet itu kemungkinan memiliki suhu sekitar 7.000 kelvin dan tekanan 6 juta kali lipat dari atmosfer Bumi. Model yang sama memberitahu lapisan terluar mantel agak lebih dingin dan kurang bertekanan. 

Lantas apa yang terjadi pada air, amonia, dan metana pada suhu dan tekanan seperti itu? Dengan metana khususnya, tekanan kuat dapat memecah molekul, melepaskan karbon. Karbon kemudian menemukan saudara-saudaranya membentuk rantai panjang. 

Rantai panjang kemudian meremas bersama untuk membentuk pola kristal seperti berlian. Formasi berlian padat kemudian jatuh melalui lapisan mantel sampai menjadi terlalu panas, di mana mereka menguap dan mengapung kembali serta mengulangi siklus, maka lahirlah istilah hujan berlian. 

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
2 tahun lalu

Astronot Gambarkan Bau Luar Angkasa, Uranus Berbau seperti Kentut

Sains
2 tahun lalu

Jangan Lewatkan, Uranus Bisa Terlihat dari Bumi pada 13 November

Sains
2 tahun lalu

Awan Neptunus Lenyap, Matahari Diduga Jadi Penyebabnya

Sains
3 tahun lalu

4 Bulan Terbesar Uranus Diprediksi Mengubur Lautan Air Asin, Begini Penjelasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal