Tenaga Surya Lebih Baik Dibanding Nuklir untuk Astronot di Mars

Dini Listiyani
Tenaga Surya Lebih Baik Dibanding Nuklir untuk Astronot di Mars (Foto: NASA)

JAKARTA, iNews.id - Tenaga surya akan menjadi pilihan yang lebih unggul dibanding nuklir untuk misi Mars berawak di dekat khatulistiwa planet. Hal ini disimpulkan dalam sebuah studi. 

Para peneliti menemukan misi Mars yang terdiri atas enam orang dapat ditenagai secara memadai oleh sistem fotovoltaik, menambah penelitian puluhan tahun tentang manfaat tenaga surya seperti yang digunakan oleh robot penjelajah Mars NASA seperti penjelajah Spirit and Opportunity dan lander InSight.

Manusia dapat membersihkan panel surya di lokasi, catat penulis penelitian, mencegah masalah penumpukan debu yang telah mengganggu pesawat ruang angkasa Mars selama bertahun-tahun. (Badai debu besar membunuh Peluang pada tahun 2018.)

Pekerjaan pemodelan tim menunjukkan selama misi berawak terletak di dekat khatulistiwa Mars yang kaya Matahari, metrik intensitas Matahari dan suhu permukaan akan memiliki tradeoff superior untuk sistem fisi nuklir dalam hal massa yang dibutuhkan dan energi yang dihasilkan. Model tersebut mengasumsikan energi Matahari dapat disimpan di lokasi menggunakan sistem energi hidrogen terkompresi.

Kutub Mars adalah lingkungan yang lebih ekstrem bagi astronot untuk bertahan. Namun, dengan lebih sedikit sinar matahari dan perubahan suhu yang lebih besar daripada lokasi khatulistiwa, sebagaimana dikutip dari Space.

Studi ini memperhitungkan tidak hanya massa dan energi dari dua sistem yang bersaing. Tapi, juga kondisi lingkungan seperti bagaimana gas dan partikel di atmosfer Mars menyerap atau menyebarkan cahaya. Tujuannya adalah untuk lebih memahami berapa banyak radiasi matahari akan mencapai permukaan Mars, dan di mana terbaik untuk menyebarkan susunan surya.

Susunan surya akan menggunakan listrik untuk memecah molekul air menjadi oksigen dan hidrogen, dengan hidrogen dimasukkan ke dalam bejana bertekanan untuk disimpan. Kemudian, hidrogen akan dialiri listrik di dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Hidrogen yang tidak dibutuhkan dapat digunakan kembali, membantu menghasilkan amonia untuk menyuburkan tanaman, selama hidrogen dikombinasikan dengan nitrogen serupa dengan yang dilakukan di Bumi.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Internasional
4 bulan lalu

Bagaimana Bisa Batu dari Mars Terlempar ke Bumi, Tempuh Jarak 225 Juta Km?

Internasional
4 bulan lalu

Wow, Meteorit dari Mars Terjual Rp86,5 Miliar dalam Lelang di New York

Internasional
4 bulan lalu

Profil Batu dari Mars yang Akan Dilelang, Bongkahan Terbesar yang Ada di Bumi

Internasional
4 bulan lalu

Wow! Bongkahan Batu Terbesar dari Mars Dilelang, Ditaksir Laku hingga Rp65 Miliar

Internasional
10 bulan lalu

Trump Ingin Kirim Astronot ke Mars, Elon Musk Angkat Tangan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal