Namun, baru pada 2016 para ilmuwan berhasil mendeteksi gelombang ini secara langsung, mengandalkan bukti tidak langsung sejak 1970-an. Penelitian baru-baru ini sangat bergantung pada pulsar, yang merupakan sisa-sisa ledakan bintang yang sangat padat yang berputar dengan kecepatan luar biasa.
“Gelombang gravitasi dihasilkan oleh benda-benda yang padat secara astronomis di alam semesta kita, biasanya dalam gerakan orbit satu sama lain. Saat gelombang ini bergerak melalui ruang angkasa, mereka secara fisik meregangkan dan memampatkan jalinan ruang-waktu itu sendiri,” kata Jeff Hazboun, ahli astrofisika dari Oregon State University.
Gelombang gravitasi terdengar seperti dengung
Para ilmuwan menyamakan latar belakang gelombang gravitasi alam semesta dengan dengungan kumpulan besar, di mana suara individu tidak dapat dibedakan.
Penemuan ini terjadi tujuh tahun setelah deteksi awal gelombang gravitasi yang dihasilkan dua lubang hitam yang jauh, benda padat dengan gravitasi yang begitu kuat, sehingga cahaya pun tidak dapat menghindarinya.
Gerakan black hole dan benda masif lainnya dapat menghasilkan gelombang gravitasi ini. Penelitian sebelumnya dilakukan dengan menggunakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).
“Kami sekarang memiliki bukti kuat tentang dengungan gelombang gravitasi dalam rentang frekuensi baru. Frekuensi ini secara signifikan lebih kecil, sekitar 10-12 lipat, dibandingkan dengan yang terdeteksi oleh LIGO, dan mereka memiliki panjang gelombang yang mencakup tahun cahaya,” kata Hazboun.