Penemuan ini tidak hanya memberitahu para ilmuwan apa yang mungkin terjadi di masa depan untuk Titan dan Saturnus. Tapi, memungkinkan mereka untuk memundurkan waktu dengan cara baru.
Dengan menarapkan laju penyimpangan yang sama, astronom sekarang percaya, Titan memulai hidupnya lebih dekat dengan Saturnus dibanding yang diperkirakan sebelumnya. Dan, sistem Bulan yang mengelilingi planet ini berkembang jauh lebih cepat dibanding perkiraan awal diperkirakan.
"Pengukuran baru menyiratkan interaksi planet-bulan semacam ini bisa lebih menonjol dibanding harapan sebelumnya dan mereka bisa berlaku untuk banyak sistem seperti sistem planet bulan lainnya, exoplanet, dan bahkan sistem bintang biner, di mana bintang-bintanhg saling mengorbit," kata penulis penelitian JimFuller yang dikutip dari BGR, Jumat (12/6/2020).
Pesawat luar angkasa Cassini NASA menghabiskan satu dekade berlayar mengelilingi Saturnus sebelum akhirnya kehabisan bahan bakar dan melakukan serangkaian penyelaman. Usai menyelam, tindakan terakhirnya adalah menghancurkan dirinya sendiri dengan menghantam atmosfer Saturnus.
Pesawat luar angkasa terus mengirim kembali data bahkan saat sedang dihancurkan. Kekuatan tumbukan dengan atmosfer melenyapkan mesin.