JAKARTA, iNews.id - Uranium atau plutonium, manakah yang lebih mengerikan? Ini penjelasannya. Uranium dan Plutonium merupakan unsur radioaktif dalam rangkaian aktinida.
Meski kerap digunakan untuk tujuan yang sama, namun kedua elemen ini sejumlah sifat yang berbeda. Lantas, mana yang lebih mengerikan, uranium atau plutonium? Berikut ulasannya.
Uranium merupakan unsur kimia dalam tabel periodik yang dilambangkan “U” dan nomor atom 92. Uranium dapat diperoleh dalam bentuk alami dari tambang dalam bentuk bijih yang kemudian dimurnikan.
Uranium dikenal sebagai logam radioaktif. Ketika meluruh, unsur ini akan memancarkan partikel alfa. Selain itu, radioaktivitas uranium juga sangat lambat.
Uranium ini dikategorikan sebagai elemen yang mematikan. Selama masa perang dunia, uranium banyak digunakan untuk membuat bahan peledak.
Banyak negara menginvestasikan uang mereka untuk pembuatan bahan peledak nuklir dengan bantuan uranium.
Salah satu kasus kedahsyatan uranium adalah hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Saat ini, uranium lebih banyak digunakan untuk pembangkit listrik.
Plutonium disimbolkan dengan Pu dan nomor atomnya adalah 94. Berbeda dengan uranium, plutonium tidak dapat diperoleh secara alami.
Plutonium merupakan elemen yang sangat dilindungi. Bahkan, selama bertahun-tahun penemuan plutonium ini disembunyikan karena dianggap sebagai ancaman yang besar.
Namun, pada 1945 sebuah bom atom berhasil dibuat dengan bantuan plutonium dan sukses diuji coba.