JAKARTA, iNews.id - Oleh-oleh khas Makassar menjadi salah satu buah tangan yang wajib dibawa jika Anda travelling ke Sulawesi Selatan. Provinsi yang memiliki ibu kota Makassar ini terkenal memiliki pemandangan alam eksotis.
Banyak destinasi wisata yang dapat memikat wisatawan untuk berkunjung. Salah satu wisata di Sulawesi Selatan yang paling ikonik dan terkenal di kalangan wisatawan adalah Pantai Losari.
Pantai ini menjadi ikonik yang wajib disinggahi ketika berada di Sulawesi Selatan, letaknya berada di Makassar.
Pantai ini selain indah juga berbeda dengan kebanyakan pantai lain. Pantai Losari memang berbeda dengan pantai berpasir lainnya. Pantai ini dikelilingi beton di tepiannya.
Meskipun tidak mempunyai pasir sebagai tempat bersantai dan bermain, pantai ini menyajikan berbagai kegiatan yang tak kalah menyenangkan. Anda dapat memancing, naik banana boat atau sepeda air, berlayar dengan perahu dan lain sebagainya.
Jika Anda puas berwisata di Makassar, jangan lewatkan untuk membeli oleh-oleh. Ada banyak oleh-oleh khas Makassar yang bisa dibeli dan diberikan kepada keluarga atau teman.
Selain terkenal karena keindahan Pantai Losari, Makassar juga memiliki aneka macam oleh-oleh khas, seperti suvenir khas Makassar, pernak pernik khas Makassar, makanan ringan khas Makassar, cenderamata khas Makassar, hingga jajanan khas Makassar.
Masing-masing daerah di Sulawesi Selatan memiliki keunikan. Tidak hanya keunikan destinasi. Untuk urusan kuliner dan oleh-oleh jangan sampai dilewatkan.
Lantas, apa saja oleh-oleh khas Makassar yang paling populer dan diminati banyak wisatawan? Berikut ulasannya seperti dikutip melalui berbagai Instagram, Selasa (15/9/2020).
1. Oleh-Oleh Khas Makassar Kue Baruasa
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh ???????????????????? ???????????????? (@anggaridiah) pada
Oleh-oleh khas Makassar yang satu ini bisa menjadi salah satu buah tangan yang bisa dibeli ketika berada di Makassar. Baruasa merupakan kue kering khas daerah Bugis. Kue ini bentuknya bulat, memiliki citarasa yang gurih dan rendah lemak.
Biasanya kue ini ditemukan saat acara-acara penting seperti pernikahan, perayaan hari keagamaan hingga panen padi. Masyarakat Bugis biasanya menyajikan kue ini dengan secangkir teh atau kopi hangat.
Kue turun temurun ini terbuat dari tepung beras dan kelapa. Terdapat 2 macam rasa yang berasal dari campuran gula aren atau gula pasir. Cara pembuatannya sederhana dan terbuat dari tepung beras, gula pasir, telur, dan kelapa parut.