Jehian Sijabat, CEO Mantappu Corp. mengungkapkan jika perusahaan hanya lebih memilih pembayaran cashless. "Ketika kita harus bayar cash malah jadi membingungkan karena hampir 90 persen pembayaran yang terjadi itu cashless melalui network. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk menyatakan invoice dan lainnya,” katanya.
Jehian juga berbagi pengalamannya sebagai pengguna Visa contactless. “Pertama kali tahu kemudahan Visa contactless karena sedang berada di luar negeri. Di transportasi publik ternyata tidak perlu pakai kartu lokal negara tersebut, tapi kartu Visa contactless yang dibawa dari Indonesia bisa dipakai. Selain mudah dibawa, kartu Visa juga memiliki security tinggi,” tuturnya.
Pembayaran dengan kartu contactless telah menjadi metode pembayaran yang umum di banyak negara di seluruh dunia. Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran kartu contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa, seperti contoh tetangga terdekat di Singapura dan Australia.
Teknologi contactless card Visa sebenarnya sudah lama tersedia di Indonesia. Menurut studi Visa, satu dari tiga konsumen Indonesia pernah menggunakan contactless card, terutama milenial dan gen X, serta segmen affluent. Minat untuk menggunakan kartu contactless dari nonpengguna sendiri cukup besar, yaitu 84 persen.
“Visa berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam digitalisasi pembayaran dan keuangan, tidak hanya dengan produk dan solusi kami, tetapi juga melalui best practices sharing, sehingga kita bisa segera menjadi cashless society sesuai dengan arahan pemerintah Indonesia. Yang sangat penting adalah kita membuka diri terhadap teknologi pembayaran terbaru yang aman, cepat, dan nyaman sehingga tidak tertinggal oleh negara-negara lain di dunia,” tutur Riko.