Ini adalah salah satu filosofi hidup yang mencerminkan sikap kesatria orang Jawa. Ngluruk tanpa bala artinya adalah berjuang tanpa perlu membawa pasukan. Ini bisa direpresentasikan bahwa seseorang haruslah mengandalkan kemampuan dan dirinya sendiri serta harus bertanggung jawab.
Menang tanpa merendahkan artinya adalah menang tanpa merendahkan. Ini berarti kita tidak boleh sombong atau merendahkan sesama ketika dalam keadaan lebih baik atau unggul.
Sekti tanpa aji-aji artinya adalah sakti tanpa ajian. Ini bermakna bahwa seseorang hendaknya tetap berwibawa tanpa harus mengandalkan kekuasaannya.
Sugih tanpa banda artinya adalah Kaya tanpa kemewahan. Bisa diartikan bahwa seseorang tidak boleh bermental miskin, karena kekayaan bukan semata soal materi.
Nilai yang satu ini memiliki makna bahwa segala sifat keras hati, angkara murka, hanya bisa dikalahkan oleh kebijaksanaan, hati yang lembut dan sabar.
Datan serik lamun ketaman artinya adalah jangan mudah sakit hati manakala sedang menerima ujian atau musibah. Datan susah lamun kelangan artinya adalah tidak perlu bersedih ketika kehilangan sesuatu.
Filosofi hidup yang satu ini juga mengajarkan kita untuk ikhlas dengan cara yang kesatria. Pasalnya, semua keadaan dalam hidup sudah ditetapkan.
Itulah 12 falsafah hidup orang Jawa yang patut dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Itu hanya sebagian kecil karena ada banyak lagi nilai-nilai luhur yang mencerminkan karakter dan cara hidup orang Jawa.