Sandiaga Uno menyampaikan, melalui pengembangan yang terencana, bantuan dana dan literasi keuangan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia, mengembangkan produk ekonomi kreatif, serta mengoptimalkan destinasi wisata agar kunjungan wisatawan semakin bermakna dan berkesinambungan.
Setiap desa penerima mendapatkan bantuan dana DPUP dengan jumlah masing-masing mencapai Rp120 juta, yang akan digunakan untuk pembelian peralatan pendukung produksi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain bantuan dana, pendampingan literasi keuangan juga menjadi fokus utama, agar desa-desa tersebut mampu merencanakan keuangan dengan lebih baik dan mendapatkan akses ke sumber pendanaan dari lembaga keuangan.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani menjelaskan desa wisata sangat siap untuk tumbuh mandiri dan tangguh, di mana setiap desa wisata memiliki value added yang unik. "Di Desa Wisata Rejowinangun contohnya desa wisata ini memiliki konsep agrowisata sehingga bisa dilihat berbagai jenis sayuran tidak hanya dikonsumsi sendiri atau dijual, melainkan menjadi hiasan pekarangan rumah di desa ini," kata Rizki.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana menambahkan, harapan dari Kemenparekraf melalui program peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini agar pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.