"Dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf juga memberikan peningkatan kapasitas usaha di desa wisata dalam hal literasi keuangan sehingga UMKM kita dapat naik kelas dengan meraih pembiayaan baik dari perbankan ataupun non-perbankan," ujar Hayun.
Peserta dari empat desa wisata terlibat dalam serangkaian sesi pemaparan materi, termasuk wawasan tentang "Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal". Materi kedua "Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan". Dan materi ketiga terkait "Perencanaan dan Pencatatan Keuangan bagi UMKM dan Simulasi Pencatatan Transaksi Keuangan". Serta materi terkait "dukungan untuk pengembangan UMKM" dari Bank Rakyat Indonesia."
Dengan adanya inisiatif ini, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan Kemenparekraf/Baparekraf menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di tingkat desa. Diharapkan, melalui literasi keuangan dan bantuan dana, desa-desa wisata di DI Yogyakarta dapat tumbuh lebih kuat, beragam, dan mampu menjaga keberlanjutan pariwisata yang berkualitas.