2. Klenteng 10 Ulu
Klenteng 10 Ulu atau Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi masih berdiri hingga kini. Klenteng dibangun sejak 1973 dan masih kokoh. Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi berada di daerah 10 Ulu Kampung Kapitan, adapun tujuan dari pembangunan klenteng ini untuk menggantikan klenteng di daerah 7 Ulu yang telah hancur akibat kebakaran. Berada di sini Anda akan melihat keunikan klenteng tertua di Palembang.
3. Pulau Kemaro
Ini merupakan destinasi selanjutnya yang dapat memikat turis untuk berkunjung. Pulau kecil yang terbentuk dari delta ini berada di sepanjang Sungai Musi. Anda dapat melihat pulau dari Jembatan Ampera karena jarak pulau hanya 6,5 km. Nama Kemaro diberikan oleh penduduk setempat yang berarti pulau ini merupakan delta yang selalu kering. Jika air sedang pasang, pulau tersebut tetap saja kering, sehingga Anda akan melihat pulau kecil yang seperti mengapung dari kejauhan. Keistimewaan dari pulau ini adalah banyaknya budaya Tionghoa yang tersebar. Hal ini bisa dilihat dari beberapa bangunan khas China peranakan yang berada di sana. Karena hal tersebut, banyak pemeluk agama Buddha mendatangi pulau ini untuk sekadar berwisata, ziarah, dan beribadah.
4. Bait Alquran (Alquran Raksasa Gandus)
Ini merupakan museum yang menyimpan Alquran Raksasa yang diukir klas Palembang. Tiap lembarnya terbuat dari kayu serta menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu. Masing-masing lembar ukuran halamannya sebesar 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai sembilan meter.
Alquran yang terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar terpahat ayat suci Alquran pada warna dasar kayu coklat dengan huruf arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah dipandang. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan. Museum ini sangat unik, jadi sangat cocok untuk tuk dikunjungi ketika Anda sedang di Palembang.
5. Situs Purbakala Bukit Siguntang
Jika Anda pencinta sejarah, tidak ada salahnya untuk mengunjungi situs purbakala ini. Bukit Siguntang merupakan puncak tertinggi di Palembang, yaitu 26 meter di atas permukaan laut. Situs penting masa Sriwijaya ini diidentifikasj oleh arkeolog sebagai situs keagamaan. Pada masa Sriwijaya, situs ini digunakan sebagai pusat peribadatan agama Buddha. Di situs ini ditemukan pecahan keramik dari masa Dinasti Tang (abad VII-X M), sisa fondasi bangunan kuno yang terbuat dari batu bata. Sisa bangunan bata ini banyak ditemukan di kaki bukit, diduga merupakan reruntuhan bangunan vihara.